Koordinasi Relawan Kabupaten Magelang Respon Merapi


Created At : 2020-11-13 00:00:00 Oleh : MUFLICHAH ROYCHANI Berita Kebencanaan Dibaca : 826

Jum'at, 13/11/2020


Telah dilaksanakan  rapat koordinasi relawan  pada jum'at 13/11/2020 bertempat di  BPBD Kabupaten Magelang yang dimoderatori oleh Mart Widarto dari  Mahoni Cakra Saujana ( MCS ) Yogyakata dalam rangka mensukseskan penanganan bencana Merapi agar sesuai dengan tagline yaitu " Selamat dari Merapi, Selamat dari Pandemi".


Dalam sambutannya Drs. Edy  Susanto selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang menekankan 6 ( enam ) point yaitu :


        

1.      Terdapat 4 Desa, 11 Dusun yang mengungsi di  4 Kecamatan di Kabupaten Magelang


2.      Pelayanan pengungsi harus baik dan dicukupi kebutuhannya


3.      Masih dalam kondisi pandemi  Covid-19


4.      Tagline : Selamat dari Merapi Sealamat dari Pandemi


5.      Tenaga relawan yang berlebih dilokasi pengungsian harus diatur supaya tidak memunculkan klaster baru Covd -19 dan hemat energy


6.      Teknik pengaturan penempatan relawan harus dibuat


      II.            Selaku moderator acara Mart Widarto dari Mahoni Cakra Saujana ( MCS ) menuliskan beberapa point diantaranya


1.      Aturan yang telah disepakati pada pertemuan relawan sebelumnya adalah di 1 ( satu ) TEA/Pengungsian maksimal 20 orang relawan


2.      Jaringan  komunikasi menggunakan frekwensi milik BPBD Kab. Magelang, ORARI, RAPI maupun media online WA group


3.      Relawan harus menggunakan atribut komunitasnya dan safety


4.      Relawan yang datang harus melapor dan mengisi daftar hadir di Posko yang kemudian akan diarahkan ke lokasi yang memerlukan




    III.            Desk Relawan bertugas untuk :


1.      Tugas desk relawan di Posko ( BPBD ) adalah mengkoordinir para relawan yang dating dan bermaksud  akan membantu penanganan pengungsi serta  membantu sektor komunikasi


2.      Relawan yang berada di Posko ( BPBD ) maksimal ada 10 personil setiap shif ( 1 hari ada 3 shift )


3.      Relawan yang berada di Posko ( BPBD ) membantu komunikasi menuju Pos Lapangan-Pos Desa –Pos TEA


4.      Posko ( BPBD ) berfungsi sebagai pengumpulan data dan informasi ( memerlukan relawan yang punya kompetensi dan SDM )


5.      Pos lapangan  ( Kecamatan ) bermuatan 10 sektor PB dan melaksanakan koordinasi dengan desa


6.      Pos lapangan ( Kecamatan ) berada di Kecamatan KRB III serta di Kecamatan Desa Penyangga, sedangkan para relawan yang membantu di Pos Lapangan KRB III adalah :


·         Relawan lokal


·         Memahami protokol kesehatan


·         Menguasai transportasi


·         Mempunyai kemampuan evakuasi


                     Klaster  yang dibutuhkan  di Pos lapangan Desa Penyangga :


·         Evakuasi


·         Logistik


·         Keamanan


·         DU


·         Komunikasi


·         Medis


·         Pendidikan


·         Ekonomi


·         Psikososial





    IV.            Pos Desa ( TEA ) harus menjaga dari munculnya klaster covid-19 yaitu menentukan :


1.      Jumlah relawan pada status Siaga Merapi di setiap pos desa ( TEA ) maksimal 20 orang


2.      Jumlah relawan pada status Awas Merapi di setiap pos desa ( TEA ) maksimal 50 orang


3.      Koordinator TEA desa memastikan kecukupan tenaga relawan dan membuat daftar hadir relawan


4.      Koordinator TEA bertugas update data relawan ke BPBD  melalui radio komunikasi  pada setiap pukul 08.00 WIB dan 20.00 WIB


      V.            Rekomendasi dari  akhir sesi rapat koordinasi pada hari ini adalah :


1.      Komunitas relawan yang tidak mengikuti pertemuan / terundang pada kesempatan hari ini tetap diakomodir


2.      Komunitas relawan menyerahkan daftar nama relawan , jumlah anggota dan kompetensi yang dimiliki anggotanya maksimal pada Senin, 16 November 2020 { admin }



GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara