Magelang, 11/7/2019
Bertempat di
ruang rapat lantai 2 gedung Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang dilaksanakan
rapat evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan vetiver system atau sistem
pencegahan tanah longsor menggunakan metode penanaman rumput vetiver.
Vetiver sendiri merupakan sejenis
rumput-rumputan berukuran besar dan memiliki banyak keistimewaan. Tanaman ini
di Indonesia dikenal dengan nama akar wangi (Vetiveria
zizanioides) atau usar (Vetiver
nigritana), dapat tumbuh diberbagai bentuk kondisi tanah; areal perbukitan,
dataran rendah, daerah rawa dan bahkan pada areal bekas tambang. Selanjutnya
tanaman ini tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 1,5 hingga 2,5 meter serta
dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan rendah maupun daerah yang curah hujan
cukup tinggi.
Rumput ini dikenal dengan beragam nama di Indonesia.
Di daerah Sumatera Barat dikenal dengan sebutan urek
usa; di Sumatera Utara disebut hapias
; di aceh disebut useur; di daerah Jawa disebut narwasetu,
usar dan larasetu; di Madura disebut karabistu; di
Ternate disebut garamakusu batawi; di daerah
torontalo di sebut tahele; di daerah Halmahera di
sebut babuwamendi; di daerah
Tidore disebut baramakusu buta;di Sulawesi Selatan
disebut sere ambong; di
Buol disebut akadu dan di Makasar disebut nausina
fuik.
Akar rumput vetiver berbentuk serabut
dan jauh masuk kedalam tanah setelah tumbuh, akarnya dapat mencapai hingga
kedalaman 5.2 meter. Jika ditanam di lereng-lereng keras dan berbatu,
ujung-ujung akar vetiver mampu masuk menembus dan menjadi semacam jangkar yang
kuat.
Sebagai narasumber
pada rapat kali ini adalah Ibu Irma Hutabarat dari Bumi Pohachi Bandung yang
memberikan gambaran-gambaran akan banyak manfaat rumput vetiver ini sebagai
antisipasi tanah longsor seperti yang sudah banyak dilakukan oleh banyak
negara.
Rapat evaluasi sendiri
dihadiri oleh perwakilan dari SKPD terkait , Perwakilan Pemerintah Desa yang
wilayahnya di tanami vetiver seperti desa-desa di wilayah Kecamatan Salaman,
Borobudur, Kaliangkrik dan Windusari serta perwakilan relawan desa
bersangkutan. ( admin )
Created At : 2019-07-11 00:00:00 Oleh : MUFLICHAH ROYCHANI Berita Kebencanaan Dibaca : 949