Luapan air menggenangi rumah warga di Dusun Gatak, Desa Mungkid, Kecamatan Mungkid, Selasa (05/03/2024)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) mengimbau masyarakat di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) untuk
mewaspadai peningkatan intensitas hujan yang berpotensi mengakibatkan cuaca
ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi pada 6-8 Maret
2024.
Mengutip keterangan resmi BMKG Stasiun Klimatologi
Jawa Tengah Rabu (06/03/2024), dijelaskan bahwa sedikitnya terdapat tiga
penyebab terjadinya cuaca ekstrem ini. Pertama, Monsun Asia yang menunjukkan
aktifitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini berpotensi
dapat disertai adanya fenomena seruakan dingin yang dapat meningkatkan potensi
pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Kedua, Stasiun Klimatologi Jawa Tengah
menjelaskan, adanya daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Laut Timor,
Teluk Carpentaria dan di Samudra Hindia barat Sumatra yang dapat memicu
terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Indonesia
bagian barat dan selatan ekuator, serta dapat meningkatkan potensi pertumbuhan
awan hujan dan angin kencang di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi
bagian selatan, serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan
sekitarnya.
Dan, ketiga yaitu aktifitas gelombang atmosfer
masih menunjukkan kondisi yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan awan
hujan dan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan kedepan, yaitu fenomena Madden
Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan aktifnya gelombang
Rossby Ekuatorial. Kondisi tersebut dapat meningkatkan aktivitas konvektif
serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia.
“Kondisi diatas
menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa Hujan dengan intensitas
sedang - lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di beberapa
wilayah Jawa Tengah selama periode 06 Maret 2024 - 08 Maret 2024” demikian
rilis BMKG
Stasiun Klimatologi Jawa Tengah
Selaras dengan
informasi tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Magelang, Edi Wasono, mengatakan bahwa curah hujan di Kabupaten
Magelang dalam tiga hari terakhir memang mengalami peningkatan cukup tinggi
sehingga mengakibatkan bencana alam dibeberapa titik lokasi.
“BMKG telah merilis
peringatan dini cuaca di Kabupaten Magelang memang beberapa hari terakhir
intensitas hujan cukup tinggi, kondisi ini yang menyababkan bencana banjir dan
tanah longsor di Kabupaten Magelang kemarin” kata Edi
Lebih lanjut, Edi
menjelaskan, banjir yang dimaksud terjadi pada Selasa (05/03/2024) yaitu di
Dusun Kadipiro dan Dusun Gatak, Desa Mungkid dan Dusun Dukuhan, Desa Bojong
Kecamatan Mungkid yang mengakibatkan beberapa rumah sempat terendam
“Banjir luapan air
tersebut sempat mengakibatkan sekitar dua belas rumah terendam sampai lutut
orang dewasa, selain itu luapan air sempat mengganggu kendaraan di beberapa
titik ruas jalan Sokarno-Hatta (Mungkid)” Jelas Edi.
“Melihat kondisi cuaca
akhir-akhir kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga
terutama di daerah-daerah rawan bencana yang berpotensi yang berpotensi
menimbulkan bencana hidrometeorologi” sambungnya.
Created At : 2024-03-07 00:00:00 Oleh : Rian Kurniawan Berita Kebencanaan Dibaca : 330