MHD. Muzamil saat menunjukan infografis bencana tahun 2023 dari ruang Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang
Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Magelang mencatat sepanjang periode 1 Januari – 31 Desember
2023 terjadi 429 kejadian bencana di Kabupaten Magelang. Dimana kejadian
bencana didominasi oleh angin kencang dan tanah longsor.
Kepala Bidang
Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, MHD. Muzamil, saat dikonfirmasi
mengatakan, bahwa kejadian bencana sepanjang 2023 cenderung mengalami penurunan
dibandingkan bencana tahun 2022 lalu.
“Total kejadian
bencana tahun 2022 lalu yakni 671 kejadian sedangkan tahun 2023 sebanyak 429
kejadian. Artinya angka tersebut mengalami penurunan sekitar 36 persen”
ujarnya.
Adapun rincian bencana
yang terjadi sepanjang 2023 yaitu 112 kejadian angin kencang. Kemudian tanah
longsor 97 kejadian, kekeringan 62 kejadian, kebakaran hutan 55 kejadian, banjir
2 kejadian serta erupsi gunung api dan gempa bumi masing-masing 1 kejadian. Sementara
itu kejadian non alam yaitu kebakaran bangunan 75 kejadian dan 24 kejadian
merupakan kejadian lain.
“Dampak dari
kejadian bencana tahun 2023 mengakibatkan 326 rumah rusak ringan, 49 rumah
rusak sedang dan 31 rumah rusak berat” sambungnya.
Selain kerusakan
rumah, terdapat korban jiwa akibat bencana yakni 5 orang meninggal dunia dan 16
orang luka-luka.
“Untuk korban
meninggal dunia 1 orang disebabkan oleh bencana tanah longsor, 1 orang
meninggal karena ledakan petasan di Kaliangkrik saat itu. Kemudian 1 orang meninggal
karena terpleset saat coba memadamkan kebakaran lahan di rumah. Sementara 2
orang lainnya disebabkan oleh laka Sungai” jelas Muzamil.
Berdasarkan data
Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang, ia mengungkapkan, jumlah kejadian bencana
hidrometeorologi kering seperti kekeringan dan kebakaran hutan lahan justru
meningkat pada tahun 2023. Hal itu disebabkan karena kemarau panjang terjadi di
Kabupaten Magelang 4 bulan terakhir.
“Sampai dengan
akhir November 2023 kami telah mendistribusikan sebnyak 7,6 juta liter air ke
wilayah terdampak kekeringan” ungkapnya.
Selain itu kejadian
bencana karhutla di Kabupaten Magelang tercatat sebanyak 55 kali kejadian mengakibatkan
kurang lebih 313 hektar hutan dan lahan terbakar sepanjang tahun 2023.
Muzamil
mengimbau Masyarakat di Kabupaten Magelang tetap waspada menghadapi bencana. Pasalnya,
saat ini wilayah Kabupaten Magelang mulai memasuki musim hujan.
“Saat ini
ancaman bencana hidrometeorologi basah seperti angin kencang dan tanah longsor
karena telah memasuki musim penghujan” katanya
Menurut dia,
BPBD Kabupaten Magelang juga telah menetapkan status siaga darurat bencana
hidrometeorologi sejak Desember 2023 hingga Maret 2024. Karena itu, masyarakat
diminta tetap hati-hati, apalagi yang ada di daerah rawan bencana.
“Sebab, curah
hujan diprediksi mulai meningkat pada Januari ini, dan puncaknya kemungkinan
terjadi pada Februari 2024” pungkasnya
Created At : 2024-01-04 00:00:00 Oleh : Rian Kurniawan Berita Kebencanaan Dibaca : 477