Setelah melewati dasarian ke 1 dan 2 bulan
Desember, curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Tengah cukup tinggi
termasuk di Kabupaten Magelang. Hal ini menyebabkan ancaman bencana
hidrometeorologi semakin tinggi. Berdasarkan data Pusdalop-PB BPBD Kabupaten
Magelang, hingga Jum'at, 18 Desember 2020 pukul 18.00 WIB telah terjadi 35
kejadian tanah longsor yang tersebar di 10 kecamatan.
Kejadian tanah longsor terbanyak terjadi di
Kecamatan Windusari sebanyak 9 kali, diikuti Kecamatan Pakis sebanyak 8 kali,
Kecamatan Tempuran 4 kali, Kecamatan Salaman, Kajoran, Grabag masing-masing 2
kali, dan Borobudur dan Tegalrejo masing-masing 1 kali. Tidak ada korban jiwa
dalam kejadian tersebut, namun terdapat 7 rumah rusak ringan, 2 rusak sedang,
dan 1 rusak berat.
BMKG memperkirakan puncak dari fenomena La Nina
akan terjadi pada bulan Desember hingga Februari 2021 mendatang. Selain itu,
mayoritas topografi Kabupaten Magelang adalah lereng curam yang diapit 5 gunung
(Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, Telomoyo) dan 1 pegunungan yakni Pegunungan
Menoreh. Artinya potensi terjadinya bencana hidrometeorologi (tanah longsor,
banjir, dan angin kencang) masih memungkinkan.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang serta waspada
mengingat BMKG Jawa Tengah memperkirakan curah hujan pada dasarian ke 3 bulan
Desember berada pada level menengah.
Mari tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
menghadapi musim penghujan ini karena bencana bisa datang kapan saja, dimana
saja, dan jangan lupa selalu terapkan protokol kesehatan!
Tetep eling lan waspodo, lur! J
Informasi selengkapnya dapat diakses melalui :
sikk.bpbdmagelang.id atau download aplikasi kami di Google Playstore : SIKK Magelang
untuk update terus kejadian bencana di Kabupaten Magelang
Created At : 2020-12-19 00:00:00 Oleh : admin Infografis Dibaca : 1522