Simulasi Penanganan Bencana Erupsi Merapi Berbasis Sister Village


Created At : 2016-09-28 14:28:03 Oleh : BPBD Berita Kebencanaan Dibaca : 838


Rabu, 28/9/16


BPBD Kabupaten Magelang pada rabu, 25 september 2016 ini berkesempatan untuk melaksanakan giat simulasi penanganan bencana erupsi merapi berbasis sister village ( Desa Bersaudara) antara Desa Mranggen Kecamatan Srumbung berpasangan dengan Desa Gunungpring dan Desa Sokorini yang berada di Kecamatan Muntilan.
Sebelum acara simulasi digelar terlebih dahulu diadakan kegiatan acara gladi posko dan gladi lapang selama 3 (tiga) hari bertempat di tempat evakuasi akhir (TEA) Tanjung Muntilan dimana BPBD Kabupaten Magelang mengundang baik dari Pemdes 3 (tiga) desa tersebut maupun relawannya untuk mendapatkan tambahan ilmu dalam menangani pengungsi baik dari segi pendataan, komunikasi, evakuasi, pertolongan pertama gawat darurat, maupun keposkoan.
Diikuti lebih dari 400 peserta yang terdiri dari perwakilan SKPD, Muspika, Relawan, maupun masyarakat simulasi kali ini bisa dibilang cukup berhasil karena masing-masing peran bisa dibawakan dengan sungguh-sungguh seperti ketika terjadi bencana.
Simulasi sendiri dimulai dengan skenario peningkatan status merapi yang diterbitkan oleh BPPTKG Yogyakarta yaitu sebuah badan yang berkompeten dengan kebencanaan geologi di indonesia yang menyatakan ada peningkatan status merapi dari level normal aman ke waspada yang mana pernyataan tersebut secara resmi di terima oleh BPBD Kabupaten Magelang yang segera menindak lanjuti laporan tersebut dengan berkoordinasi dengan masing-masing muspika kemudian muspika segera menyampaikan informasi tersebut ke masyarakat melalui pemerintah desa.
Inti dari simulasi adalah menanamkan kepekaan masyarakat terhadap informasi yang pasti yang kemudian disikapi dengan dimana, bagaimana, harus apa, dan kapan.
Masyarakat sendiri menyambut baik dengan adanya acara simulasi seperti ini mengingat ketika erupsi merapi terjadi pada tahun 2006 dan 2010 lalu mereka tidak tahu menahu harus berbuat seperti apa dan harus lari mengungsi kemana tanpa tahu tujuan pastinya, namun dengan simulasi yang berbasis pada desa bersaudara mereka akan lebih memahami kearah mana tujuan mereka menghindari bahaya merapi.
Peran dari Pemerintah Desa sendiri juga sangat vital disini mengingat dalam keadaan dan kondisi apapun mereka selaku abdi masyarakat harus tetap memberikan pelayanan, dan disinilah peran sistem informasi desa (SID) hadir, karena dengan SID yang memuat data-data pokok desa seperti data kependudukan pemerintah desa tetap dapat memberikan pelayanan publiknya. (Admin) 
GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara