Semarang, 17/01/2020, Dalam
rangka mencari masukan mengenai Aplikasi “Pancen A SIKK (Pantuan Bencana dengan
Aplikasi Sistem Informasi Kebencanaan) yang dikembangkan oleh BPBD Kabupaten
Magelang, Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke DPRD
Provinsi Jawa Tengah pada Jum’at (17/01) lalu. BPBD Kabupaten Magelang beserta
sejumlah SKPD dari Provinsi Jawa Tengah hadir untuk menerima kunjungan kerja
tersebut. Bertempat di Gedung Berlian DPRD Provinsi Jawa Tengah, para anggota
Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta diterima langsung oleh Anggota Komisi A Jawa
Tengah, Masruhan Samsurie. Ketua Komisi A DPRD DKI Jakrta, Mujiyono
mengungkapkan, maksud dari kunjungan kerja DPRD DKI Jakarta ke Jawa Tengah
adalah untuk mencari masukan sekaligus sebagai studi komparasi dengan aplikasi
yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.
Ketiga aplikasi dari Provinsi Jawa Tengah yang mencuri perhatian DPRD DKI Jakarta tersebut adalah Pancen A SIKK (Pantauan Bencana dengan Aplikasi Sistem Informasi Kebencanaan) yang dimiliki BPBD Kabupaten Magelang. Selanjutnya sistem Mencari Kekasihku yg dikembangkan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Grobogan, dan aplikasi Si Supo Si Bapak On (Sistem Surakarta Pajak Online) dari Pemkot Surakarta.
Aplikasi Pancen A SIKK ditampilkan dihadapan anggota Muflichah Roychani (kiri) dan Sudaryanto (tengah) mempresentasikan Pancen A
Dalam kesempatan pertemuan tersebut
turut hadir juga Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sudaryanto. Di hadapan
para anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, ia menceritakan bahwa Jawa Tengah terdiri
dari 33 Kabupaten/Kota dan hampir seluruh Kabupaten/Kota tersebut merupakan
daerah rawan bencana, dengan 10 ancaman bencana berbeda. Oleh karenanya,
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui BPBD, terus melakukan upaya mitigasi
bencana salah satunya memasang Early Warning System (EWS) di daerah-daerah
rawan bencana, seperti EWS Tsunami di wilayah sepanjang pantai selatan, dan EWS
tanah longsor di beberapa daerah rawan terjadi longsor. Selain itu, Sudaryanto,
menjelaskan di era teknologi seperti saat ini diperlukan inovasi-inovasi dari
Pemerintah untuk melayani masyarakat secara cepat dan tepat. Seperti yang sudah
diterapkan pada BPBD Provinsi Jawa Tengah dengan Aplikasinya yaitu “e-logpal”
untuk pengelolaan data ketersediaan Logistik dan Peralatan, sedangkan di daerah,
BPBD Kabupaten Magelang mempunyai aplikasi “Pancen A SIKK” dimana Aplikasi
tersebut sudah teruji penggunaannya.
BPBD Kabupaten Magelang yang
diwakili Kasubag Perencanaan dan Evaluasi, Muflichah Roychani, menjelaskan, untuk
menghimpun, mengelola dan mendiseminasikan informasi kebencanaan di Kabupaten
Magelang, dikembangkanlah Aplikasi “Pancen A SIKK” (Pantuan Bencana dengan
Aplikasi Sistem Informasi Kebencanaan) Kabupaten Magelang, yaitu aplikasi
pantauan bencana yang dibangun untuk dapat digunakan sebagai media pengelolaan
dan respon bencana di wilayah Kabupaten Magelang dengan menggunakan Geographic
Information System berbasis website sehingga dapat diakses dimana saja dengan
koneksi internet. Oleh karenanya, informasi kejadian apa dan di mana akan
ditampilkan di aplikasi “Pancen A SIKK tersebut. Seperti saat Gunung Merapi terjadi
erupsi, aplikasi tersebut memberikan informasi ke mana harus evakuasi dan harus
apa, selain itu ditampilkan juga jarak saat ini kita berada dengan ancaman
Gunung Merapi.
Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta mengangumi dan mengapresiasi aplikasi yang dimiliki daerah-daerah di Jawa Tengah. Dituturkan Mujiono, bencana banjir yang melanda Jakarta saja, sistem pelaporan masih manual yang kemudian dikumpulkan di kelurahan atau kecamatan. Selanjutnya baru dilaporkan ke tingkat balai kota. Oleh karena itu, Aplikasi-aplikasi yang dimilik Jawa Tengah ini bisa diterapkan dan diaplikasikan dengan milik DKI Jakarta. Sehingga Pentingnya diharapkan pola penanganan dan tindak lanjut soal kebencanaan kepada masyarakat bisa cepat ditanggulangi.
Created At : 2020-01-18 00:00:00 Oleh : RIAN IQBAL KURNIAWAN Berita Kebencanaan Dibaca : 811