Desa Tangguh Bencana Menoreh 2019


Created At : 2019-10-12 00:00:00 Oleh : MUFLICHAH ROYCHANI Berita Kebencanaan Dibaca : 1012
MUNGKID -Tidak ada satu desa pun di wilayah Kabupaten Magelang yang terbebas dari ancaman bencana alam. Baik bencana alam tanah longsor, angin puting beliung, angin besar, dan ancaman meletusnya Gunung Merapi.
Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan hal itu dalam acara penutupan pelatihan desa tangguh bencana di Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Senin (30/9). Pelatihan selama delapan hari itu diikuti puluhan warga setempat. Itu dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat desa melalui simulasi sehingga terwujud desa tangguh bencana.
”Pelatihan dari tanggal 23 sampai 30 ini untuk mewujudkan kondisi siaga yang tanggap, tangkas, tangguh dalam menghadapi bencana alam,” katanya.


Maka dalam penutupan pelatihan itu sengaja dilakukan simulasi untuk mengetahui sejauh mana penguasaan warga setempat dalam menghadapi terjadinya bencana alam. Selebihnya dia berharap pelatihan semacam itu diikuti desa lain, karena tidak ada satu desa pun di wilayah Kabupaten Magelang yang terbebas dari ancaman bencana alam.
Wakil Bupati Magelang Edy Cahyana yang hadir dalam acara itu mengukuhkan Tim Siaga Bencana atau Tim Relawan Tangguh Bencana Desa Menoreh. Diingatkan, bukan berarti kalau sudah ada tim siaga bencana lalu menantang bencana. Paling baik selalu berdoa semoga di Magelang dan seluruh Indonesia tidak ada bencana.
Menyadari
    
”Bagaimana pun kita harus menyadari di Kecamatan Salaman adalah daerah rawan bencana alam, karena di Pegunungan Menoreh tanahnya cukup tipis dan di bawahnya ada batu sehingga tidak bisa lekat dengan tanah. Maka kalau curah hujannya cukup tinggi bencana alam bisa terjadi,” katanya.
Harapan dia semoga di wilayah Kecamatan Salaman dan Desa Menoreh tidak terjadi apa-apa. ”Di Kabupaten Magelang hampir semua desa terdampak bencana terlebih di lereng Merapi, karena teraktif di seluruh dunia yang kapan pun bisa meletus bahkan gempa. Inilah mengapa Kabupaten Magelang harus menyiapkan penanggulangan bencana,” imbuhnya.
Kades Sutedjo mengatakan, Desa Menoreh seluas 600 hektare terbagi dalam
16 dusun, dengan penduduk 7.990 jiwa. Wilayah yang rawan bencana adalah Dusun Jetis dan Beteng. Dua tempat itu sudah mendapat bantuan early warning system (EWS) dari Pemerintah Pusat. Usai pelatihan dilakukan simulasi penanganan bencana alam di Dusun Jetis

SUARA MERDEKA (smn, 30/09/2019) 


GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara