Apel Siaga Relawan Dengan Pengajian dan Doa Bersama


Created At : 2019-05-02 00:00:00 Oleh : MUFLICHAH ROYCHANI Berita Kebencanaan Dibaca : 567

Magelang, 2 Mei 2019



Berbeda denga tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2019 ini BPBD Kabupaten Magelang dalam menggelar Apel Siaga Relawan Penanggulangan Bencana mengemas dalam bentuk pengajiah/tausiyah dan doá bersama dengan tema “Perempuan Menjadi Guru Siaga Bencana dan Rumah Menjadi Sekolahannya”.


Hadir dalam acara tersebut ketua MUI Kabupaten Magelang selaku daí pembicara yaitu KH. Afifudin, LC, Wakil Bupati Magelang Edy Cahyana, SE, Forkompimda Kabupaten Magelang, Forkompincam, Komunitas relawan penanggulangan bencana Kabupaten Magelang, PKK Kabupaten Magelang, Dharma Wanita Kabupaten Magelang, Muslimat dan Fatayat NU, Aisiyah , LIDI Kabupaten Magelang dan beberapa unsur terkait.
Sebanyak 600 peserta hadir memadati halaman dan pendopo kantor BPBD Kabupaten Magelang di jalan Soekarno-Hatta no. 7 A Kota Mungkid, antusiasme terlihat dari para peserta dengan warna orange mendominasi siang itu.

Dalam sambutannya Drs. Edy Susanto selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang menekankan bahwa peran perempuan dalam penanggulangan bencana itu sangat signifikan sekali karena sosok perempuan yang penuh kasih akan lebih banyak di dengar oleh anak-anaknya untuk itu pengetahuan tentang pengurangan resiko bencana harus mereka pahami dan diajarkan kepada anak-anaknya di rumah yang notabene tempat ini adalah sekolah pertama bagi mereka untuk mengenal apa itu bencana dan bagaimana menghadapinya.

KH. Afifudin Lc dalam tausiyahnya juga menerangkan bahwa pengertian tentang mitigasi bencana itu harus utuh yaitu selain dilakukan secara struktural juga harus menyentuh aspek spiritual diantaranya dengan banyak mendekatkan diri kepada Tuhan YME karena bagaimanapun juga kerusakan di bumi itu disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri dan sebagai insan yang beragama maka manusia wajib memohon ampun kepada sang penciptanya agar mereka di jauhkan dari bencana.


Ada hal menarik yang di sampaikan oleh KH. Afifudin sebagai gambaran pemodelan mitigasi spiritual dimana waktu itu sekita tahun 1930an, saat Gunung Merapi akan meletus secara eksplosive, di ceritakan Bupati Magelang saat itu sowan ke seorang Ulama’ terkemuka yang tinggal di Payaman Secang magelang dan meminta nasehat beliau karena sepertinya tidak lama lagi Gunung Merapi akan meletus, Ulama’tersebut meminta kepada Bupati Magelang untuk datang lagi sekitar 3 ( tiga ) hari lagi dan benar tiga hari kemudian sowanlah Bupati Magelang ke kediaman Ulama’tersebut yang kemudian meminta Bupati untuk mengumpulkan banyak orang dan mengajak doá bersama untuk keselamatan, syahdan masyarakat kemudian seolah-olah diingatkan untuk segera menjauhi Merapi maka mereka pun selamat dari bencana dan mara bahaya yang diakibatkan oleh letusan Merapi.


Tema Perempuan menjadi guru siaga bencana sangat menarik karena hari ini ( Kamis, 2 Mei 2019 ) bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional dimana kita sebagai manusia tentunya harus terus belajar untuk menghilangkan kebodohan dan tentu saja belajar ilmu kebencanaan adalah keharusan dan sangat penting karena menyangkut keselamatan jiwa kita, keluarga kita , tetangga dilingkungan kita dan masyarakat banyak dan lebih mulia apabila pengetahuan tentang kebencanaan yang kita miliki kemudian kita bagikan , terutama pada anak-anak kita.
#SiapUntukSelamat
#HKB2019
#KitaJagaAlamAlamJagaKita
#BudayaSadarBencana


GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara